Harap Pengolahan Sorgum Berorientasi Bisnis, Penggiat Desak Restrukturisasi AASI


Harap Pengolahan Sorgum Berorientasi Bisnis, Penggiat Desak Restrukturisasi AASI

dilaporkan: Liu Setiawan

 

Tangerang Selatan, 16 Juni 2024/Indonesia Media – Para penggiat sorgum yang bernaung di bawah Asosiasi Agribisnis Sorgum Indonesia (AASI) melihat urgensi restrukturisasi organisasi sehingga kegiatan dan usaha budidaya efektif, kompetitif mengikuti perkembangan industry. Selama ini, AASI hanya pasang nama dan tidak ada kegiatan signifikan untuk meningkatkan usaha yang kompetitif. “Restrukturisasi diharapkan, sehingga AASI bisa menjadi wadah penggiat, petani sorgum yang berdaya saing menghadapi perkembangan industry,” penggiat sorgum Kusmunandar mengatakan kepada Redaksi.

Industri pengolahan pangan diorientasikan pada bisnis dengan berbasis pada potensi pangan lokal. Hal ini sejalan dengan salah satu strategi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dalam Peraturan Presiden no 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yaitu Pengembangan Bisnis dan Industri Pangan Lokal. Industri di beberapa daerah mencakup ketela, porang, sagu, dan lain sebagainya. Sementara industri diharapkan juga mengarah pada makanan lokal non-beras, salah satunya sorgum. “untuk menuju industry pengolahan sorgum dan memahami bisnisnya, harus ada kegiatan AASI. Sementara pengurus lama AASI masih betah (menjabat) dan sah. Kami mau ada pergantian pengurus, restrukturisasi organisasi,” kata Kusmunandar.

Anggota AASI, yakni para penggiat, pembudidaya sorgum selama ini hanya mengandalkan komunikasi melalui WhatsApp Group. Sementara tantangan ke depan untuk memahami potensi bisnis dan industry pengolahan sorgum, semakin nyata. Misalkan skema kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta terutama Perum (perusahaan umum) Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk pengembangan bisnis. Petani di Indonesia diyakini semakin antusias menanam sorgum, tapi mereka masih ragu dengan penyerapan pasar. “Petani terus bertanam sorgum, tapi mereka khawatir kalau penyerapan pasar minim. Perhatian pemerintah diperlukan, dan AASI seharusnya bisa menjembatani,” kata Kusmunandar. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *